Kekuatan dari Apa yang
Kamu Inginkan
Oleh : Nailassirri
Ariati
Saya adalah pelajar MAN I Yogyakarta
yang di percaya sebagai duta Parlemen Remaja (Parja) nasional 2013 tahun lalu.
Tak pernah terbayangkan, jika saya menjadi duta Parja dari DIY, awalnya saya
hanya menulis sebuah essay yang berjudul “Bersatu untuk Indonesia Satu:
Sinergisme Pemerintah, Masyarakat dan Pemuda guna Mempererat Nasionalisme.”
Essay itulah yang mengantarkan saya duduk di kursi DPR RI pada tanggal 28
Oktober 2013, sungguh pengalaman serta kehormatan yang luar biasa bagi saya
bisa duduk di kursi DPR RI. Tidak hanya duduk di kursi para anggota DPR RI,
saya juga bertemu anggota-anggota DPR RI bahkan ketua DPR RI. Selain itu, kami
DPR RI remaja diberi kehormatan untuk
menyusun Undang-Undang “Kepemudaan.” Sungguh, benar-benar hal yang baru
untuk saya.
Parja dapat menyusun UU tentang
kepemudaan melalui proses pelatihan efektif
selama 2 hari penuh. Selama itulah, kami duta Parja benar-benar
diajarkan bagaimana cara DPR RI melakukan simulasi sidang. Simulasi sidang
memiliki unsur-unsur mekanisme persidangan, pengambilan keputusan, dan
proses pembuatan undang-undang. Selama 2
hari itu pula, waktu kami terisi agenda rapat-rapat dan rapat. Sejak saat itu
saya menyadari bahwa tugas DPR RI begitu
berat, selain memikirkan diri sendiri dan keluarga, mereka juga memikirkan
rakyatnya.
Pengalaman dan kehormatan itu tak
akan pernah saya lupakan, karena dari situlah saya menyadari bahwa, keinginan
yang kuat akan mengantarkanmu pada keinginan itu. Ada satu hal yang sangat
terngiang di otak saya, yaitu mengenai proses pembutan essay, awalnya saya
tidak berniat untuk menulis itu, namun di malam terakhir pengumpulan essay saya
mendaatkan sebuah pesan dari pembimbing saya, beliau berpesan “Ayo selesaikan
essay kalian, karena hanya ada dua kemungkinan jika kalian mengirimkan essay.
Pertama menang kedua kalah. Jika kalian
tidak mengirimkan, hanya ada satu kemungkinan yaitu kalah!” pesan singkat
itulah yang membuat saya terpacu untuk membuat essay, walaupun waktu
pengumpulan essay sudah hampir habis, namun saya tetap bertekad untuk
menyelesaikan essay itu dan menanamkan di dalam hati “Aku ingin ke Jakarta
dengan usahaku sendiri!” akhirnya kekuatan itulah yang membawa saya duduk di
kursi anggota DPR RI.
Komentar
Posting Komentar