Langsung ke konten utama

Kematian sebagai pengingat

Barusan, aku dapat kabar dari orang yang pernah aku bantu melalui kitabisa.com... katanya, anak yang melakukan perawatan medis tersebut telah meninggal dunia.

Ada perasaan aneh di dalam diriku. meskipun aku tidak mengenalnya, tetapi tetap saja. perasaan duka telah bertengger di singga sana.

Sekilas, aku langsung teringat ayat Qur'an yang memiliki arti ''setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati'' gak peduli usia tua, dewasa maupun anak-anak. Rasanya, hidup tak akan berarti jika hanya mengrjar kefanaan dunia, kefanaan yang melenakan kita sehingga lupa dengan Sang Kuasa. 

Berhubung sekarangbsuasananya lagi pemilu, jadi ingatanku lompat ke sana sani. pemilu kan berhubungan dengan pemimpin rakyat, nah melalui relasi itu, aku jadI ingat ketika Umar bin khattab menjadi khalifah. Beliau memberikan stempel resminya dengan tulisan 'cukuplah kematian sebagai pengingatmu' Sungguh! harusnya para pemimpin meniru Umar Bin Khattab yang memberikan peringatan atas dirinya sendiri....

well, saya menyadari tulisan ini tidak teratruktur. seperti Biasa, saya lagi ngawur dan harus menuliskanbsesuatu aja hehhee.... selamat tanggal 20 april 2019. selamat tidur :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Maybe if i,  woke up in the morning,  hearing your voice,  maybe if i was with you maybe if we spent our difficult days together,  what would we have been to us? The distance between you and me  It never seems to disappear I was frozen with my words and your words If by chance we meet again  If i were do something for you,  Will it change a little? For the reason why we had to break up, I would fix it and try try try (to fix it),  so, can i hug you?  There are different pieces of memory,  Out the feelings of longing that resemble each other Only if you, If you come