Langsung ke konten utama

 Manusia yang selalu merasa kurang

Ada kalanya, manusia menjadi begitu mengasihankan

senyum tipis sambil meringis ketika menghadapi kepahitan hidup

merasa selalu kurang padahal Tuhan selalu memberi kenikmatan lebih

Batinnya tertutup oleh perasaan kurang,

Kurang cantik lah, 

kurang mulus lah

kurang putih lah,

kurang! Kurang! dan selalu kurang!

Padahal Tuhan sudah berpesan dalam kalamnya

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". — Surat Ibrahim Ayat 7

Selalu merasa kurang! kurang! dan Kurang!

Kufur kamu!

Tuhan memberi banyak nikmat, tapi sadarmu hanya pada kurangnya saja.

Bagaimana mungkin hidupmu akan bahagia? 

Jika merasa cukup dan bersyukur dengan pemberian-Nya saja enggan?

Bagaimana mungkin hidupmu bahagia jika diri selalu berlari mengejar hal-hal yang tidak pernah selesai?


Merasa kurang akan harta, kecantikan rupa, dan pencapaian pencapaian yang tidak ada habisnya harus kau sirnakan, kecuali merasa kurang akan ilmu dan amal. Silakan selalu merasa kurang! Sebab Tuhan mencintai manusia yang selalu merasa kurang akan hal itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Maybe if i,  woke up in the morning,  hearing your voice,  maybe if i was with you maybe if we spent our difficult days together,  what would we have been to us? The distance between you and me  It never seems to disappear I was frozen with my words and your words If by chance we meet again  If i were do something for you,  Will it change a little? For the reason why we had to break up, I would fix it and try try try (to fix it),  so, can i hug you?  There are different pieces of memory,  Out the feelings of longing that resemble each other Only if you, If you come