Langsung ke konten utama

Virus Merah Jambu

            Bagi seseorang yang sedang terserang virus merah jambu, entah berwujud mengangumi dalam diam atau terang-terangan, adalah sebuah kebahagiaan jika sosok yang dikagumi memberikan kabar tentangnya. Meskipun berupa aktivitasnya terlihat membosankan, akan ada getaran yang membuatmu tersenyum gembira.
             Bagi mereka yang terserang virus merah jambu, tapi tak berani mengaku karena berusaha menjaga apa yang seharusnya dijaga. Mengetahui kabarnya saja, meski melalui satu kata di snapgramnya, sungguh akan membuatmu sangat bahagia.
            Bagi mereka yang terserang virus merah jambu, tapi tak berani mengadu karena takut Tuhan tak memberikan restu pada hal yang belum ada ikatan yang menghalalkan untuk bersatu, tak melihat tanda-tanda kehidupannya adalah hari yang sungguh pilu.
             Sebab, rindu yang belum sah itu tak terbasuh oleh kabar yang sering kali tak bermutu.

            Duhai hati, yang diliputi gelora rindu, bersabarlah, mendekatlah pada Tuhanmu. Sebab, hati yang merindu pada hal yang belum tentu akan menjadi milikmu, adalah sebuah isyarat bahwa hatimu sedang berdebu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Maybe if i,  woke up in the morning,  hearing your voice,  maybe if i was with you maybe if we spent our difficult days together,  what would we have been to us? The distance between you and me  It never seems to disappear I was frozen with my words and your words If by chance we meet again  If i were do something for you,  Will it change a little? For the reason why we had to break up, I would fix it and try try try (to fix it),  so, can i hug you?  There are different pieces of memory,  Out the feelings of longing that resemble each other Only if you, If you come