Langsung ke konten utama

Masuk Kelas Hipnotis!

     Pagi itu, aku duduk di kursi paling depan, tepat di depan kursi pengajar. Hari itu, merupakan hari ke duaku masuk kuliah di blok 5. Rasanya masih tidak menyangka, aku telah menyentuh blok 5. ada sedikit rasa haru dan kecewa, haru karena aku sudah melalu seperempat perjalanan blok di masa kuliahku, kecewanya karena aku masih saja belum bisa memenangkan lomba apapun pada titik ini, aku rasa, aku terlalu memanjakan diri sehingga terlena dengan waktu! Baiklah, kembali ke topik awal.
     Pagi itu, aku mencium aroma akan dimarahi oleh seorang dosen karena pj beliau lupa memberi tahu ruangan mana yang harus beliau masukki.
      "2017" Dengan nada sedikit meninggi seseorang masuk menuju kursi di depanku dengan muka yang dipenuhi peluh dan amarah.
       "Kalian ini gimana sih?! Beneran mau kuliah sama saya atau engga?! kok saya gak dikasih tau ngisi di ruang kuliah mana?! kalian membiarkan saya bolak-balik ke admin buat cari ruangan kalian? gitu etika sama dosennya? dibiarin aja nyari ruangan sendiri?! Coba jelaskan kenapa bisa begitu?" suara beliau sanggat menggelegar, terdengan keras dan kejam, namun landasan beliau benar. Kami diam. tak ada yang berani menyahut, kecuali Adit, pj blok 5 kami angkat suara.
       
     "Mohon maaf Dok, karena kami lupa memberi tahu dokter di mana ruang kelas yang akan kami gunakan. Sekali lagi kami mohon maaf, lain kali pasti akan kami beri tahu dok." dengan wajah merasa bersalah 
         Amarah dokter mulai mereda, namun tetap berbicara. 
     
    "Lain kali, tolong diingatkan lagi dosennya, diingatkan lagi ruangannya, masa dosennya suruh bolak balik sendiri nyari ruangan! kan gak etis yo deeek, terus, kalau kalian gitu lagi, kuliahnya bsa terlambaat dek. Saya tuh banyak agenda, kalau kuliahnya terlambat, kuliah kalian bisa kepotong! kalian yang rugi! bukan saya! saya gak masuk ngajar juga gak ada ruginya di saya! gaji saya gak berkurang kalau saya gak ngajar kalian, inget itu, kalian yang rugi kalau gak ada kuliah! Saya itu orangnya disiplin dek, kalau kuliah jam segini ya saya masuk jam segini! kalau ada jadwal hari itu, ya saya akan masuk! saya pantang ingkar janji karena janji itu pertanggung jawabannya ke Allah dek!"
      
      Hari itu, aku menangkap sebuah pesan yang ingin beliau sampaikan. Mengenai tepat waktu dan kedisiplinan. Beliau adalah seorang doktor dokter gigi spresilis penyakit mulut yang terkenal sangat disiplin dan selalu menepati janji. Kalau datang jam segitu ya beliau akan datang jam segitu. Beliau tidak akan ingkar janji karena janji itu adalah pertanggung jawabannya kepada Allah.Jarang bangaet ketemu dosen seperti beliau, Ah, Dok Anda benar-benar menghipnotis saya! Perpaduan karakter, kecerdasa, dan kedisiplinan dokter mambuat saya terhipnotis!
          
Wahai kelas hipnotis!!
akan kulanjurkan ceritamu di lain waktu! semoga, di blok depan aku akan bertemu lagi dengan kelas ini!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Letter For You

  A Letter For You It was finally happened! Lima tahun! Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengunggu ketidakpastian. Bukan  pula waktu yang sebentar bagi  mereka yang saling memiliki perasaan, tetapi berprinsip untuk saling membebaskan, tidak pacaran, tidak saling terikat. Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi seseorang untuk menahan diri dari godaan menanyakan kabar secara langsung, berinteraksi dengan dia yang kamu anggap spesial, dan yang pasti; menahan rindu yang tidak pernah mampu untuk diutarakan. *** Lima tahun yang lalu, kita dipertemukan pada kondisi serupa; berjuang demi meraih cita-cita. Hafidz yang mendapat nilai TO menabjubkan membuat teteh penasaran, dari situlah cerita kalian berawal, kekonyolan dan kecerobohan masa lalu yang menjadi syukur di masa sekarang. Sudah sunnatullahnya begitu, tetapi tetap saja lucu jika diingat wkwkk. Sejak saat itu, Nai dan teteh resmi saling bertukar cerita, tentang seseorang, tentang perasaan yang tidak dapat dij...
AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Waktu by Nailassirri Ariati      Waktu merupakan hal penting di dalam hidup ini, semua orang hidup menggunakan waktu. Tidak ada satu makhluk pun yang hidup  tanpa memerlu kan waktu. Jika pun ada, berarti ia telah mati bukan(?) kata orang, waktu adalah sebuah modal bagi setiap insan yang bernapas. Yah modal untuk berjuang menuju jalan-Nya. Banyak orang merugi akibat tak mampu mengelola modalnya dengan baik, termasuk aku.       Tulisan ini kubuat untuk merefleksikan diri tentang bagaimana seharusnya memanajemen waktu dengan arif. Kata Ustadz Adi Hidayat, banyak manusia yang merugi karena tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, waktunya habis untuk bermain gadget, nongkrong, melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan hal-hal lain yang tidak dibenarkan oleh ajaran agama.  Sungguh! orang-orang semacam ini akan merugi di akhirat. Lantas, bagaimana cara agar kita dapat menjadi orang yang mampu mengelola modal dengan baik? jawabannya ad...