Langsung ke konten utama
Tulisan ini Untuk Kamu
oleh Aku yang sedang berkutat dengan semester tiga

      Hai, apa kabar? semoga harimu selalu dilimpahi keberkehan. Ini adalah hari kesekianku yang sedang berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
        Hai, apa kabar? Semoga harimu selalu diridhoi Allah. ini adalah hari kesekianku untuk berjuang meningkatkan kapasitas diri.
        Hai, apa kabar? Semoga harimu selalu dipenuhi dengan rasa syukur.Ini adalah hari kesekianku yang berkutat pada ujian blok 5.

Teruntuk kamu yang membaca tulisan ini, sebenernya, tulisan ini tidak memiliki makna yang mendalam. Aku hanya ingin menuliskan sesuatu. Itu saja, setidaknya, aktivitas ini membuatku sedikit lega dengan rutinitas yang itu-itu saja. 

JANGAN NGELUH!!! JALANIN!!! CAPEK BELAJAR! ISTIGFAR! CAPE LAGI! NIKMATI TERUS! MINTA SAMA ALLAH BUAT DIPERMUDAH DAN SELALU DIMUDAHKAN.... SEMAGAT SEMANGAT SEMANGAAAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Tulisan random malam ini Beberapa waktu ini, aku ngelihat story orang-orang yang dulu menyatakan serius ingin menikahiku, atau laki-laki yang dulu pernah mencoba mendekatiku. Satu per satu dari mereka mulai menemukan seseorang yang membuatnya merasa utuh. Seneng sekaligus menjawab pertanyaanku dulu sih. Apakah mungkin? ada orang yang mau bertahan, menungguku tanpa sebuah kepastian sampai akhirnya aku benar-benar menyelesaikan pendidikanku lalu mengiyakan dia untuk mengetuk pintu orangtuaku. Apakah mungkin, ada orang yang sesabar itu, menunggu aku yang bisa saja ditunggu orang lain juga? Aku tidak terlalu yakin dengan itu. Aku tidak pernah mengiyakan orang-orang yang datang untuk serius sebab pendidikanku masih berlangsung. Pun tidak pernah mau agar dia menungguku hingga selesai. Rasanya, ucapan bersedia ditunggu akan membuatku terikat, tidak bebas dengan ikatan yang Allah tidak suka. Orang orang sering menyebutnya sebagai komitmen. Huh, ada ada saja. Menurutku, kata komitmen sama saja ...