Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013
Suatu Alasan yang Membuatku Berbicara          Namaku Nina, dan ibuku Dinda, dia adalah seorang ibu rumah tangga yang luar biasa. Bahkan aku menganggapnya lebih dari sekedar ibuku,  aku menganggapnya sebagai malaikatku. Mungkin karena ibuku terlalu baik terhadapku.         Aku tinggal bersama keluarga kecilku di Jepang, namun seiring berjalanya waktu ibu dan ayahku ingin pulang ke Indonesia untuk membangun karakter budayaku. Dari sinilah kisahku berawal.         Aku hidup di Indonesia semenjak aku menginjak umur 6 tahun, diusiaku yang belia aku mendapatkan cobaan yang sangat besar dari Tuhan. Ibuku sakit keras disaat aku berusia 6 tahun, dan aku tak bisa membantu lebih kepada orang tuaku, karena posisinya aku masih menginjak umur yang sangat belia, yang aku tahu jika ibuku tak bisa memberikan perhatian lebih terhadapku.         Karena aku kurang mendapatkan perhatian dari orang tuaku, yang notabennya, ayahku sebagai pembisnis, ibuku memiliki sakit keras. Lalu pada siapa aku
Semua Terasa Indah          Semua kesederhanaan itu terasa indah jika kita mengindahannya, namun jika kita menyulitkannya, maka keindahan karena kesederhanaan itu menjadi rumit, bahkan sulit untuk didapat. Hanya sebagian orang yang mampu mendapatkan kebahagiaan karena dirinya sederhana, atau bahkan karena ia menganggap bahagia itu sederhana.            Sederhana, aku mengartikan sederhana adalah ketika kita mendapatkan sesuatu tanpa harus banyak berbicara, tanpa harus banyak berbuat, tanpa harus melakukan. Namun, itu adalah sederhananya orang yang sudah tak bernyawa. Jika sederhana menurut pandanganku, sederhana adalah ketika kita bisa mendengarkan, berbicara, melakukan, serta berbuat, atau bahkan menjadi manfaat untuk orang lain.           Sederhana terada indah ketika kamu ada disampingku, ketika kamu dapat mendengarkanku, berbicara denganku, melakukan sesuatu bersamaku. Semua terasa indah jika kamu ada disampingku. Semua itu terasa indah karena sederhanaku.     
            aku butuh kamu :)                                           Kebahagiaan itu terukir kembali saat kamu membuatkan aku boneka kertas itu, kebahagiaanku muncul kembali ketika kamu memanggilku dengan sebutan itu. Kiranya kapankah kamu bisa memberikan senyummu untukku lagi, kiranya kapankah kamu memberikanku kebahagiaan itu lagi.  Yang jelas aku tak tahu kapan, yang aku tahu hanyalah, aku bahagia jika kamu kembali memberikan semua itu untukku, dan aku akan tersenyum bahagia ketika kamu mengingatkanku akan kenangan itu.
Karya itu Sederhana       Karya itu sederhana, sesederhana hatiku. karya itu sederhana, sesederhana ucapanku, karya itu sederhana, sesederhana aku membuatnya.      Sederhana memang, namun jika kita tak memiliki niat untuk membuatnya, maka karya itu takkan jadi.     sederhana memang, namun sederhana itu penuh arti, seperti Effel dan liontin dismping.     sederhana memang, sesederhana yang kita butuhkan, aku membuat liontin dan effel, hanya dengan selembar kertas dan sebatang pensil. Namun, kamu takkan mengerti jika sederhanaku hanya aku yang dapat memahami.      seperti halnya kesederhanaan hatiku, hatiku sederhana untuk menerima kehadiranmu, hanya dengan kamu datang mengetuk pintu hatiku, hatiku sudah bisa menerimamu dengan kata sandi yang kau lontarkan, dan hatiku sedehana ketika aku merasa bahagia. Bahkan bahagia itu sendiri sederhana. :) Tidak salah untuk mengawali semua dengan kesederhanaan.
Bersama Mereka Semua Terasa Indah : )             Hari yang indah ini telah berlalu, hari dimana aku diajaknya untuk bersenang-senang, sungguh indah rasanya, keindahan tanpa banyak mengeluh. Bersama mereka semua menjadi nyata,   mulai dari sholat berjama’ah hingga mengajari mereka satu persatu huruf hujaiyah semua kisah ini berawal. Dan aku memulai kebersamaan itu bersama mereka. Aku masih saja tak menyangka, jika aku bisa membagikan sedikit ilmuku kepada mereka. Entah apa yang kupikirkan saat itu, yang jelas aku merasa bahagia jika mereka ada bersamaku.             Walaupun aku tahu, jika aku tak terlalu mahir untuk mengajari mereka, dan aku masih belum pantas disebut sebagai kakak yang baik, yang bisa mengayomi meraka untuk lebih bersemangat belajar bersama. Hal itu seolah sirna, ketika aku berintraksi dengan mereka, aku merasa ada kebahagiaan dan ketulusan dalam hati mereka. Hal itu membuat hatiku bersemangat untuk mengajari mereka membaca Al-qur’an.             Binar m
Sebuah Mimpi dan Harapan                 Berawal dari sebuah mimpi aku beharap, berharap mimpi itu menjadi kenyataan . Aku berharap sebuah mimpi tidak hanya menjadi sebuah mimpi melainkan mimpi itu menjadi kebuah kenyataan. Tetapi di balik itu semua aku menjadi seorang yang penakut, aku takut dengan semua   mimpiku, aku takut semua takkan menjadi kenyataan.   Semenjak aku bertemu dengan   dia, dunia ku terasa sempurna, dunia terasa nyata dan aku tak takut lagi menjadi seorang pemimpi, karena hanya bersama dia semua mimpi menjadi nyata. Semua terasa dekat saat dia memberikan kenyataan akan semua mimpiku, aku berharap dia akan selalu menyadarkanku bahwa menjadi seorang pemimpi bukan hal yang mengerikan melainkan kenikmatan tersendiri. Bukan berarti aku membiarkan diriku terus menerus menjadi seorang pemimpi dalam dunia hayalku, aku akan bermimpi menjadi seseorang yang kuinginkan dan hal itu adalah kenyataan. Seorang yang bijak akan mengatakan “Bermimpilah kamu dida