Langsung ke konten utama

Bersama Mereka Semua Terasa Indah : )

           Hari yang indah ini telah berlalu, hari dimana aku diajaknya untuk bersenang-senang, sungguh indah rasanya, keindahan tanpa banyak mengeluh. Bersama mereka semua menjadi nyata,  mulai dari sholat berjama’ah hingga mengajari mereka satu persatu huruf hujaiyah semua kisah ini berawal. Dan aku memulai kebersamaan itu bersama mereka. Aku masih saja tak menyangka, jika aku bisa membagikan sedikit ilmuku kepada mereka. Entah apa yang kupikirkan saat itu, yang jelas aku merasa bahagia jika mereka ada bersamaku.
            Walaupun aku tahu, jika aku tak terlalu mahir untuk mengajari mereka, dan aku masih belum pantas disebut sebagai kakak yang baik, yang bisa mengayomi meraka untuk lebih bersemangat belajar bersama. Hal itu seolah sirna, ketika aku berintraksi dengan mereka, aku merasa ada kebahagiaan dan ketulusan dalam hati mereka. Hal itu membuat hatiku bersemangat untuk mengajari mereka membaca Al-qur’an.
            Binar mata anak itu sangat tertera jika mereka bisa menerimaku apa adanya, yah walaupun aku tidak terlalu menarik untuk diajak  berintraksi, setidaknya aku masih bisa menjadi kakak pendengar yang baik.
            ********
            Pengalaman hari ini sungguh luar biasa, pengalaman yang kudapat sangat berkesan, dan membuatku ingin kembali lagi bersama mereka. Aku bahagia tanpa harus memaksakan diri untuk tersenyum, aku sudah tersenyum tulus untuk mereka.
            Terima kasih TPA hari ini, hari ini sungguh membuatku terharu, terharu akan perasaan bisa dihargai, dihargai oleh mereka yang menerima keberadaanku : ).
                



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan random malam ini Beberapa waktu ini, aku ngelihat story orang-orang yang dulu menyatakan serius ingin menikahiku, atau laki-laki yang dulu pernah mencoba mendekatiku. Satu per satu dari mereka mulai menemukan seseorang yang membuatnya merasa utuh. Seneng sekaligus menjawab pertanyaanku dulu sih. Apakah mungkin? ada orang yang mau bertahan, menungguku tanpa sebuah kepastian sampai akhirnya aku benar-benar menyelesaikan pendidikanku lalu mengiyakan dia untuk mengetuk pintu orangtuaku. Apakah mungkin, ada orang yang sesabar itu, menunggu aku yang bisa saja ditunggu orang lain juga? Aku tidak terlalu yakin dengan itu. Aku tidak pernah mengiyakan orang-orang yang datang untuk serius sebab pendidikanku masih berlangsung. Pun tidak pernah mau agar dia menungguku hingga selesai. Rasanya, ucapan bersedia ditunggu akan membuatku terikat, tidak bebas dengan ikatan yang Allah tidak suka. Orang orang sering menyebutnya sebagai komitmen. Huh, ada ada saja. Menurutku, kata komitmen sama saja ...
Kekuatan dari Apa yang Kamu Inginkan Oleh : Nailassirri Ariati             Saya adalah pelajar MAN I Yogyakarta yang di percaya sebagai duta Parlemen Remaja (Parja) nasional 2013 tahun lalu. Tak pernah terbayangkan, jika saya menjadi duta Parja dari DIY, awalnya saya hanya menulis sebuah essay yang berjudul “Bersatu untuk Indonesia Satu: Sinergisme Pemerintah, Masyarakat dan Pemuda guna Mempererat Nasionalisme.” Essay itulah yang mengantarkan saya duduk di kursi DPR RI pada tanggal 28 Oktober 2013, sungguh pengalaman serta kehormatan yang luar biasa bagi saya bisa duduk di kursi DPR RI. Tidak hanya duduk di kursi para anggota DPR RI, saya juga bertemu anggota-anggota DPR RI bahkan ketua DPR RI. Selain itu, kami DPR RI remaja diberi kehormatan untuk   menyusun Undang-Undang “Kepemudaan.” Sungguh, benar-benar hal yang baru untuk saya.             Parja dapat menyusun ...
Waktu by Nailassirri Ariati      Waktu merupakan hal penting di dalam hidup ini, semua orang hidup menggunakan waktu. Tidak ada satu makhluk pun yang hidup  tanpa memerlu kan waktu. Jika pun ada, berarti ia telah mati bukan(?) kata orang, waktu adalah sebuah modal bagi setiap insan yang bernapas. Yah modal untuk berjuang menuju jalan-Nya. Banyak orang merugi akibat tak mampu mengelola modalnya dengan baik, termasuk aku.       Tulisan ini kubuat untuk merefleksikan diri tentang bagaimana seharusnya memanajemen waktu dengan arif. Kata Ustadz Adi Hidayat, banyak manusia yang merugi karena tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, waktunya habis untuk bermain gadget, nongkrong, melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan hal-hal lain yang tidak dibenarkan oleh ajaran agama.  Sungguh! orang-orang semacam ini akan merugi di akhirat. Lantas, bagaimana cara agar kita dapat menjadi orang yang mampu mengelola modal dengan baik? jawabannya ad...