Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Contemplation

Contemplation       Hari ini, banyak banget kejadian dan ide ide liar yang ingin aku tuliskan. Namun, lagi dan lagi aku hanya berdiam diri dan lambat untuk menggerakkan tangan ini menari di atas keyboard laptop kesayanganku. Rasa lelah, lesu, dan demotivasi yang tinggi membuatku enggan untuk bergerak. Ditambah lagi dengan tubuh yang benar-benar lemas, sepertinya aku kekurangan asupan B12, badanku benar-benar lemas, atau jangan-jangan karena jadwal tidurku yang tidak teratur?         Baiklah, aku akan menganalisnya, setidaknya saat ini aku memiliki waktu 15 menit untuk menulis sekaligus merenung dan menganalisa.              Hari ini, aku merasa lemas sekali, ketika bangun tidur, semua badanku terasa lemah, malas untuk bergerak dan sebagainya. Sepertinya, ini disebabkan oleh minuman tadi malam, eh tunggu, apakah benar minuman itu yang membuatku lemas? Mengapa aku menyalahkan minuman tadi malam? bukankah minuman itu hanya terbuat dari serbuk avoocado dicampur susu dan bubble? Buka

Kekurangan

Kekurangan        Pagi ini, gue sedikit merenung. Lagi-lagi gue seneng merenungi hal-hal yang kadang perlu untuk direnungi. Dari perenungan ini, gue nyadar; banyak banget sifat yang HARUS diubah. Contohnya tentang mengontrol diri agar tidak terpengaruh sama ligkungan luar. Asli, gue masih ngerasa sulit banget untuk gak kepengaruh sama attitude dan sifat seseorang. Ya karena gue gedeg dan gak bisa nerima aja  ama sifat-sifat para penjilat, yang bisanya ya you know lah, manis di depan pahit di belakang, terus gue juga gedeg ama orang-orang yang gak bisa bersikap sopan. Asli, gue tuh sebel banget banget banget ama orang orang yang kayak gitu.       Terus, karena gue adalah tipe orang yang TIDAK BISA BOHONG, dan kata temen, gue orangnya nyablak, gak suka ya gak suka, suka ya suka, dan hal itu bener-bener berpengaruh terhadap attitude gue, sikap gue bakal nunjukkin kalau gue gak suka, dan gak bisa dipaksa untuk suka. Well, kedengarannya sangat keras kepala, tapi bener, gue bakalan kayak
Kenapa Tidak Produktif?       Malam ini, aku sedang merenung. Tentang sebuah pencapaian demi pencapaian yang aku raih. Baik lah, sebelum kalian semua  salah paham dengan tulisanku, akan kujelaskan terlebih dahulu tentang makna pencapaian yang aku maksud.         Beberapa bulan yang lalu, aku benar-benar berusaha untuk memerangi diri agar menjadi orang yang produktif dan tidak menyia-nyiakan waktu. Aku benar-benar bosan dengan rutinitas yang kuhabiskan HANYA UNTUK BERSELANCAR DI SOSIAL MEDIA, sungguh sosial media benar-benar menyita watu, tenaga, dan keproduktivitasanku. huuuuuft.... so i decided to get rid of social media dari hapeku wkwkwkk. Jadi, aku uninstall aja tuh instagram dari handphone karena aku mikir, aku terlalu sering buka ig tanpa ada alasan yang mendasar, cuman buat scroll scroll gak jelas :(...            Hari pertama uninstall instagram, ada rasa lega dan sedikit canggung. Biasanya sering buka hape untuk ngecheck instagram yang tidak banyak faedahnya. Hari pertama
Kapan             Pernah gak sih kalian berpikir   “Kapan ya aku bisa serajin dia?” “Kapan ya aku bisa seprestatif dia?” “Kapan ya aku bisa sealim dia?” “Kapan ya aku bisa se syar’i dia?’   “Kapan ya aku bisa se kalem dia?” “Kapan ya, aku bisa sebaik dia?”   Dan “Kapan ya aku bisa ngafal Qur’an?”          Pertanyaan-pertanyaan itu sering banget muncul dibenakku. Entah berupa kecemasan atau justru sebuah renungan. Rasanya, pertanyaan kapan akan selalu menuntut jika aku hanya diam. Harusnya, ada sebuah tindakan yang diambil. Bukan diam, membiarkan pertanyaan kapan selalu menghantui setiap kesendirian. Harusnya, ada sebuah jawaban yang bisa aku persembahkan. Bukan justru diam, membiarkan pertanyaan kapan selalu beranak pinak tanpa penumpasan. Bukankah pertanyaan kapan akan terjawab ketika waktu telah dimanfaatkan untuk sebuah jawaban. Bukankah pertanyaan kapan akan terjawab dengan sebuah   kepastian. Entah itu sekarang, nanti, besok, atau lusa.