Kenapa Tidak Produktif?
Malam ini, aku sedang merenung. Tentang sebuah pencapaian demi pencapaian yang aku raih. Baik lah, sebelum kalian semua salah paham dengan tulisanku, akan kujelaskan terlebih dahulu tentang makna pencapaian yang aku maksud.
Beberapa bulan yang lalu, aku benar-benar berusaha untuk memerangi diri agar menjadi orang yang produktif dan tidak menyia-nyiakan waktu. Aku benar-benar bosan dengan rutinitas yang kuhabiskan HANYA UNTUK BERSELANCAR DI SOSIAL MEDIA, sungguh sosial media benar-benar menyita watu, tenaga, dan keproduktivitasanku. huuuuuft.... so i decided to get rid of social media dari hapeku wkwkwkk. Jadi, aku uninstall aja tuh instagram dari handphone karena aku mikir, aku terlalu sering buka ig tanpa ada alasan yang mendasar, cuman buat scroll scroll gak jelas :(...
Hari pertama uninstall instagram, ada rasa lega dan sedikit canggung. Biasanya sering buka hape untuk ngecheck instagram yang tidak banyak faedahnya. Hari pertama ini benar-benar membuat aku harus beradapasi dengan hal-hal yang berbau "megang" hape. Hari kedua, aku mulai ngerasa sepi, dan mulai merindukan ig, hari ketiga, udah mulai beradaptasi. dan hari keempat, udah mulai biasa tanpa instagram. dan hari hari berikutnya, udah gak ketergantungan lagi dengan instgram.
Beberapa bulan yang lalu, aku benar-benar berusaha untuk memerangi diri agar menjadi orang yang produktif dan tidak menyia-nyiakan waktu. Aku benar-benar bosan dengan rutinitas yang kuhabiskan HANYA UNTUK BERSELANCAR DI SOSIAL MEDIA, sungguh sosial media benar-benar menyita watu, tenaga, dan keproduktivitasanku. huuuuuft.... so i decided to get rid of social media dari hapeku wkwkwkk. Jadi, aku uninstall aja tuh instagram dari handphone karena aku mikir, aku terlalu sering buka ig tanpa ada alasan yang mendasar, cuman buat scroll scroll gak jelas :(...
Hari pertama uninstall instagram, ada rasa lega dan sedikit canggung. Biasanya sering buka hape untuk ngecheck instagram yang tidak banyak faedahnya. Hari pertama ini benar-benar membuat aku harus beradapasi dengan hal-hal yang berbau "megang" hape. Hari kedua, aku mulai ngerasa sepi, dan mulai merindukan ig, hari ketiga, udah mulai beradaptasi. dan hari keempat, udah mulai biasa tanpa instagram. dan hari hari berikutnya, udah gak ketergantungan lagi dengan instgram.
Dari pengalaman itu, aku ngerasain dampak yang beasar sih, waktu aku mulai lebih produktif lagi, misalnya aku jadi lebih sering baca buku ketimbang buka buka hape, jadi lebih sering buka laptop untuk nulis-nulis sesuatu. Kerjaan di rumah seperti nyapu, ngepel, masak, jadi kelaksana semua. Biasanya, kalau pagi-pagi aku ngabisin waktu di hape. Namun, semenjak membatasi diri dengan gadget, pekerjaan pekerjaan aku mulai lebih terarah dan terlaksana dengan baik Alhamdullillah. paling engga, rutinitas baru seperti dzikir pagi, nyiram tanaman, olaraga dan baca buku serta memasak setiap pagi sudah mulai terlaksana Alhamdulillah. Dan biasanya, dari bangun tidur itu aku gak megang hape sama sekali. Rasanya bener-bener beda banget, produktivitas aku meningkat ketika aku bisa mengalokasikan waktuku dengan baik, kapan aku harus ngecek hape, kapan harus melakukan tugas, kapan aku harus berkonsentrasi terhadap sesuatu. ternyata, faktor terbesar aku tidak dapat mengerjakan tugas dan melakukan rutinitas dengan baik itu karena aku tidak dapat mengontrol diriku dalam menggunakan hape khususnya sosial media. Nah, kenapa aku bisa tau alasan ketidakproduktivitasanku terjadi, ya lagi-lagi aku mulai menganalisis dan mengevaluasi diri sendiri. Jadi, ketika aku sudah mengambil benang merahnya, aku tahu apa yang harus aku lakukan.
So, that's my perspective kenapa aku gak produktif?
So, that's my perspective kenapa aku gak produktif?
Komentar
Posting Komentar