Langsung ke konten utama
Tulisan random malam ini

Beberapa waktu ini, aku ngelihat story orang-orang yang dulu menyatakan serius ingin menikahiku, atau laki-laki yang dulu pernah mencoba mendekatiku. Satu per satu dari mereka mulai menemukan seseorang yang membuatnya merasa utuh.

Seneng sekaligus menjawab pertanyaanku dulu sih. Apakah mungkin? ada orang yang mau bertahan, menungguku tanpa sebuah kepastian sampai akhirnya aku benar-benar menyelesaikan pendidikanku lalu mengiyakan dia untuk mengetuk pintu orangtuaku. Apakah mungkin, ada orang yang sesabar itu, menunggu aku yang bisa saja ditunggu orang lain juga?

Aku tidak terlalu yakin dengan itu.

Aku tidak pernah mengiyakan orang-orang yang datang untuk serius sebab pendidikanku masih berlangsung. Pun tidak pernah mau agar dia menungguku hingga selesai. Rasanya, ucapan bersedia ditunggu akan membuatku terikat, tidak bebas dengan ikatan yang Allah tidak suka. Orang orang sering menyebutnya sebagai komitmen. Huh, ada ada saja. Menurutku, kata komitmen sama saja dengan pacaran tanpa peresmian. Jika kalian tidak setuju, tidak apa. Pandangan berbeda bukan berarti membuta kita harus saling membenci bukan?

 Anyway, aku tidak pernah tahu, siapa jodohku sebenarnya. Bisa saja orang yang tidak pernah kutemui, atau seseorang yang ternyata tidak jauh denganku, atau mungkin seseorang yang pernah kutemui sekali lalu menghilang tanpa saling mengingat. 

Itulah salah satu alasan aku tidak pernah berani mengiyakan mau ditunggu maupun menunggu. Pun jika kelak, dalam kenyataannya dia menungguku, dan di pertengahan jalan dia menemukan seseorang yang menurutnya bisa menjadi pelabuhan akhirnya. Silakan saja pilih dia. Gak usah nunggu atau meminta izin denganku. Toh aku tidak pernah mau membuat perjanjian untuk saling menunggu. Jadi, tidak masalah jika hal itu terjadi. Mungkin aku hanya akan memvalidasi, "Oh bearti orang ini benar-benar bukan jodohku, mungkin jodohku masih berjalan menujuku." 

See! Sebenarnya, nikmat aja sih, kalau gak ada perjanjian apa-apa. Akunya enak, dianya juga enak. Yah, paling mikir dikit "Untung gak mengiyakan untuk ditunggu," hahahaaa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...

Apa Kabar?

      Hal pertama yang ingin  ku tanyakan pada diri sendiri adalah "Apa kabar?" Sungguh, pertanyaan itu bukan sekadar pertanyaan biasa. Begitu sulit untuk menjawab pertanyaan "Apa Kabar?" Apakah permasalahan yang sedang kuhadapi kali ini begitu kompleks sehingga menjawabnya saja aku harus berpikir keras?       Atau mungkin, perasaan hampa yang sedang menyerangkulah yang telah meruntuhkan semua argumentasi-argumentasi untuk menjawab pertanyaan itu? Entahlah, rasnya beberapa hari ini aku terus menerus mengevaluasi diriku sendiri. Bukan untuk menghukumi diri sendiri atas pertanyaan-pertanyaan retoris itu, hanya saja aku membutuhkan penjelasan atas apa yang diriku sendiri perbuat. Apakah hal tersebut merepresentasikan bahwa aku masih terlalu sering menuntut diriku agar bisa melakukan ini dan itu? Apakah diriku terllau lelah untuk memenuhi ekspetasi diri sendiri? Entahlah.            "Hai kamu, iya kamu, diriku se...
Waktu by Nailassirri Ariati      Waktu merupakan hal penting di dalam hidup ini, semua orang hidup menggunakan waktu. Tidak ada satu makhluk pun yang hidup  tanpa memerlu kan waktu. Jika pun ada, berarti ia telah mati bukan(?) kata orang, waktu adalah sebuah modal bagi setiap insan yang bernapas. Yah modal untuk berjuang menuju jalan-Nya. Banyak orang merugi akibat tak mampu mengelola modalnya dengan baik, termasuk aku.       Tulisan ini kubuat untuk merefleksikan diri tentang bagaimana seharusnya memanajemen waktu dengan arif. Kata Ustadz Adi Hidayat, banyak manusia yang merugi karena tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, waktunya habis untuk bermain gadget, nongkrong, melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan hal-hal lain yang tidak dibenarkan oleh ajaran agama.  Sungguh! orang-orang semacam ini akan merugi di akhirat. Lantas, bagaimana cara agar kita dapat menjadi orang yang mampu mengelola modal dengan baik? jawabannya ad...