Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Teguhkan Aku dalam Ketaatan

       "Wahai Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Izinkan aku menjadi sebaik-baiknya hamba. Izinkan aku menjadi hamba yang Kau cinta. Teguhkan aku pada jalan hidayah yang telah Kau tunjukkan. Bimbinglah aku ada jalan kebenaran. Sungguh, di dunia ini. Aku tidak mampu menangani segala sesuatunya sendiri. Jadi, kumohon, jangan lepaskan aku walau sedetikpun. Jangan serahkan perkara kepadaku, walau seper kian detik pun.        "Wahai Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Hidup dan matiku hanyalah untukmu. Maka dari itu, teguhkan aku dalam ketaatan terhadap-Mu."

Kalau Tiada Baru Terasa

     Kalau tiada baru terasa. Begitu kata pepatah zaman dahulu bersua. Kukira hal itu benar adanya, sebab sudah lima hari ia tak keluar dari sumbernya. Katanya, ia sedang menuju perjalanan. Entah sedang terhenti karena apa, aku tidak mengerti.     Lima hari aku menunggu. Menunggu dengan perasaan kesal, entah pada siapa, diakah? atau siapa? mengapa aku marah? Mengapa aku kesal? Mengapa perasaanku tidak karuan?    Lima hari sudah aku menunggu. Kabarnya tak kunjung jua kuketahui, tak ada yang memberi tahu. Entah karena malu, atau karena tak tahu.    Lima hari sudah aku menunggu. Menunggu dengan perasaan semerawut ditemani piring, gelas, sendok, serta peralawan dapur yang kotor lainnya. Lima hari sudah aku menunggu, menunggu dengan perasaan gelisah setiap kali melihat tumpukan pakaian kotor di sudut pintu.      "Tante, air di rumah tante sudah keluar belum?" Ucapku dengan wajah memelas.      "Belum juga nih, Naila."      "Ada kabar akan selesai kapan gak, Tan?&quo

Fase Naik kelas, QLC (Quarter Life Crisis)

Fase Naik kelas, QLC (Quarter Life Crisis)             Berdasarkan data dari Independent.co.uk menyatkan bahwa lebih dari setengah millenials mengalami quarter life crisis. Enam dari 10 anak muda mengalami QLC. Masalah terbesar yang mendasarinya adalah tentang finansial. Karena masa-masa peralihan ini, kita sudah tidak lagi bergantung kepada orangtua. Hal-hal inilah yang menjadikan kegalauan-kegalauan yang muncul di kalangan anak muda.            Pertanyaannya. Apakah QLC ini wajar dialami oleh anak muda? Jawabannya (dari perspective islam) gak wajar. Karena dalam konsep islam, QLC itu sudah selesai sebelum akhil balik. Kenapa? Karena dalam islam “orang-orang’ yang sudah akhil balik sudah menanggung dosa dan pahala. Konsep tentang fase hidup dalam islam. Dalam islam hanya mengenalkan dua fase dalam hidup, yaitu sebelum baliq (anak-anak) dan akhil baliq (dewasa). Islam tidak mengenal istilah remaja. Kenapa? Karena ketika seseorang telah akhil baliq, maka secara langsung tugas,
Siapa yang Menjamin? "Siapa yang menjamin?" Ucapnya tegas. Aku terdiam. "Siapa yang menjamin alurnya akan sesuai dengan rencanamu?" "Siapa yang menjamin keinginanmu, kemauanmu, serta harapanmu akan selalu sama dengan apa yang Tuhan berikan kepadamu?" Aku masih terdiam.  "Kita tidak pernah tahu ujungnya seperti apa. Yang jelas, Tuhan akan memberikan apa  yang kamu butuhkan. Bukan apa yang kamu inginkan. Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu, sedangkan kamu tidak, Nai." Aku masih terdiam. Membiarkan teguran dan kericuhan pikiranku; yang sedang mengebalikan kewarasan diri. "Bisa hancur masa depanmu jika menyandarkan apalagi menyerahkan hatimu kepada makhluk-Nya." "Berikan hatimu, hanya dan hanya kepada Tuhanmu!" *Aku tahu, ini memang mudah untuk ditulis, tapi membutuhkan pembelajaran seumur hidup. Untuk menyerahkan hati dan cinta, hanya dan hanya kepada-Nya. 

Menata Hati

Gadis itu teralih dengan hal-hal superfisial. Katanya, ada kawan karib yang telah berubah. Hatinya pilu melihat perubahan itu. Ditanyanya dengan halus kawan itu "Kau kenapa? Seperti ada yang salah denganmu? Kau lebih pendiam, dan tak ingin berbicara lebih lama denganku. Ada apa sebenarnya?" "Tidak apa-apa. Aku hanya lelah." Gadis itu terdiam mendengar jawaban kawannya. Merasa ada yang salah. Semakin lama, ia semakin merasa kawannya tak lagi sama. Ada jarak di antara mereka. Gadis itu lelah dengan racun yang masuk secara intervena ia merasa saatnya menjaga jarak. Biarkan saja apa yang terjadi padanya menjadikannya sebagai pelajaran, bahwa sesayang apapun kau pada kawan. Ingatlah, sayang itu tidak boleh melebihi sayangmu kepada Allah. Mungkin Allah sedang cemburu, karena hati gadis itu sudah terpaut erat dengan sahabatnya. Ah sudahlah, tak payah memikirkan hal yang di luar nalar. Hanya membuat lelah hati dan pikiran. Lebih baik kau perbaiki diri sendiri dan perg

Kematian sebagai pengingat

Barusan, aku dapat kabar dari orang yang pernah aku bantu melalui kitabisa.com... katanya, anak yang melakukan perawatan medis tersebut telah meninggal dunia. Ada perasaan aneh di dalam diriku. meskipun aku tidak mengenalnya, tetapi tetap saja. perasaan duka telah bertengger di singga sana. Sekilas, aku langsung teringat ayat Qur'an yang memiliki arti ''setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati'' gak peduli usia tua, dewasa maupun anak-anak. Rasanya, hidup tak akan berarti jika hanya mengrjar kefanaan dunia, kefanaan yang melenakan kita sehingga lupa dengan Sang Kuasa.  Berhubung sekarangbsuasananya lagi pemilu, jadi ingatanku lompat ke sana sani. pemilu kan berhubungan dengan pemimpin rakyat, nah melalui relasi itu, aku jadI ingat ketika Umar bin khattab menjadi khalifah. Beliau memberikan stempel resminya dengan tulisan 'cukuplah kematian sebagai pengingatmu' Sungguh! harusnya para pemimpin meniru Umar Bin Khattab yang memberikan peringat

frekuensi

Beberapa waktu ini, frekuensiku hands on dengan sosial media benar-benar meningkat. Setelah aku chek daily activity that i had spent on instagram benar-benar mengerikan. Seriously. it was Horrible... 6 hours more in a day!... oh God! what on earth i have been done. pantas saja aku merasa sangat terganggu dengan hal itu, kefokusanku tidak bertahan lama. Sebentar-sebentar mau bka DM untuk memastikan pelanggan baruku sudah menulis data atau belum, jika sudah, aku akan segera mencari tahu ongkir yang dibutuhkan. Ya Ampuun, serius yaaa, baru memeliki pelanggan yang jumlahnya masih 40-50 han saja sudah keder, apalagi ratusan. Memang ya, Allah tuh tahu kesanggupan hamba-Nya dalam melayani pelanggan. sesungguhnya, aku menulis saat ini hanya untuk menghilangkan penaaat. Sungguh, mingggu ini benar-benar melelahkan. mata, hati, pikiran, dan perasaan. semuanyaterasa cape, hingga aku mempertanyakan kembali niatku menjual karyaku, sudahkah karena Allah, atau cuman buat pencitraan saja?       Sepe

Questionable

     Semakin bertambahnya usia, aku semakin sering terpikir tentang kematian. Namun, di satu sisi, naluriah sebagai manusia yang seolah-olah hidup selamanya masih bersarang di dalam diriku. sama seperti hari ini, hari ini aku ingin sekali ke Banjarmasin Post mengikuti kegiatan Forum Lingkar Pena. Sungguh, dengan jadwal yang padat, aku berdoa kepada Allah "Ya Allah, Mudahkan Naila untuk ke Banjarmasin Post." entah dengan cara apa, ternyata hari ini aku hanya memiliki jadwal skill di pagi hari. Alhamdulillah, betapa baik Allah kepadaku. Namun, menjelang waktu dhuhur, seketika awan berubah menjadi mendung, hujan deras pun tiba. Aku bergegas ke mushola, karena pada saat itu dhuhur telah tiba. Kuseru panggilan Allah dan tidak memperdulikan perut yang sedang lapar hehehe      Singkat cerita, di dalam sholat aku berdoa, ya Allah, hamba ingin ke acara Forum Lingkar Pena. qodarullah, pukul 13.39 hujan berhenti, dan akupun bisa pergi ke sana. Alangkah baiknya Allah kepadaku, aku men

QnA Ekspedisi Nol Kilometer Indonesia

            Berhubung banyak sekali yang bertanya tentang “Nail, kamu ke Aceh ngapain?” atau justru mengeluarkan statement seperti “Nai, liburan jalan-jalan muluk. Enak banget.” Dan pertanyaan-pertanyaan beserta statement serupa lainnya. Baiklah, di tulisan ini aku tidak akan bercerita macam-macam. Di sini aku hanya ingin berbagi tentang apa yang aku lakukan di Aceh, lebih tepatnya Sabang sih, dan bagaimana aku bisa sampai di sana apakah gratis atau bayar. So, bagi kalian yang tertarik, silakan dibaca sampai akhir. Namun, bagi kalian yang gak tertarik. Boleh tungguin videonya di youtube (wkwkwkkwk kek punya aja).             Oke, Aku ke Aceh memiliki misi dan tujuan utama yaitu untuk mengikuti pengabdian masyarakat (dengan bonus jalan-jalan) di Sabang, letak pastinya di desa Keunekai. Nah, program tersebut diselenggarakan oleh @iyale.insitute (kalau kalian kepo itu apaan, kalian bisa kepoin langsung   di ignya iyale.institute, mumpung mereka lagi buka ekspedisi lagi guys). Gima

Teruntuk Kalian

            Tulisan ini diketik dalam perasaan fimacehsick. Sebelumnya Terima kasih banyak kepada kalian, FIM Aceh yang sudah menerima Nail dan kak Yugas dengan sebaik-baik penerimaan. Jujur, sejak memutuskan extend di Aceh, Nail bingung mau nginep di mana, terlebih tidak punya kenalan dan keluarga di sana. Qodarullah, Alhamdulillah banget Allah kasih nikmat tiada tara. Ternyata Nail masih punya saudara satu inang Bunda dan Pak E. Alhamdulillah banget, gak nyangka akan bersilaturahmi dengan kalian, Bang nasar, Oya, karina, kak Ade, riska, gebi, Bang Fachrizal, kak Mita.             Terima kasih banyak telah membantu kami yang butah arah dan tujuan. Bersyukur banget memiliki keluarga kunang-kunang, meskipun belum pernah kenal sebelumnya. Namun, bertemu dengan mereka seperti berjumpa teman lama.             Kepada Bang Nasar yang hari itu memulai percakapan terlebih dahulu karena Nail si anak tengik ini telah diamanahkan oleh kak Tiara wkwkk. Bang Nasar adalah tipe orang yang nem
Kata Abah, jadi perempuan jangan gampang keGeeran. Siapa tau seseorang baik kepadamu hanya sebatas memanusiakan manusia, tidak memiliki niatan lain. Jadi perempuan jangan mudah kegeeran, nanti suka berasumsi, padahal itu tidak baik untuk kesehatan hati, jasmani, dan rohani.

Sebuah Gerbang

 Baru saja saya memeriksa email. Alangkah terkejutnya saya melihat informasi bahwa saya masuk 25 besar penulis cerita inspiratif tingkat nasional. Alhamdulillah tiada terkira, setelah vakum sekian lama untuk mengikuti kompetisi, akhirnya penantian untuk tercantum lagi sebagai penulis di salah satu karya bersama ada kembali. Sungguh! suatu kehormatan bagi saya yang sangat biasa ini. Semoga, ini adalah awal yang baik bagi saya untuk terus menulis dan menulis. Bagi kalian yang memiliki mimpi, tuliskanlah mimpi itu, dan percayalah kalau kalian percaya, yakin, dan menaruh doa serta usaha, In syaa Allah akan berbuah pada masanya. Selamat berkarya untuk kalian semua! Salam! Nail yang sedang berbahagia hehe

BUTUH RUANG

        Beberpa waktu lalu, aku rutin menulis di caption instagram. Bukan apa-apa, tujuanku cuman mau ikut berpartisipasi dalam 30 hari bercerta. Huh. jujur, awalnya excited banget, banyak ide yang membludak di kepalaku. Bagaimana tidak, setiap kali menemukan objek yang pas, aku akan berusaha untuk mengait-ngaitkan dan berusaha untuk membuat rangkaian kata. Intinya, ide menulisku lagi banyak-banyaknya.            Namun, selang beberapa hari, aku sedang merasa hampa. Ada perasaan membuang-buang waktu. Lebih banyak mudhoratnya jika buka ig lagi. Akhirnya, aku memutuskan untuk berhenti berpartisipasi dalam kegiatan 30haribercerita. Eittt, aku tidak benah-benar berhenti menulis selama 30 hari kok, hanya saja platformnya yang berbeda. Aku akan menulis di Blog atau sekadar menulis di jurnal pribadiku.           Jujur, sebenarnya aku lebih nyaman menulis di blog, atau ya di jurnal pribadilah paling tidak. Ada perasaan enggan mempublikasikan tulisan. semacam  khawatir kalau-kalau tulisan