Langsung ke konten utama

BUTUH RUANG

        Beberpa waktu lalu, aku rutin menulis di caption instagram. Bukan apa-apa, tujuanku cuman mau ikut berpartisipasi dalam 30 hari bercerta. Huh. jujur, awalnya excited banget, banyak ide yang membludak di kepalaku. Bagaimana tidak, setiap kali menemukan objek yang pas, aku akan berusaha untuk mengait-ngaitkan dan berusaha untuk membuat rangkaian kata. Intinya, ide menulisku lagi banyak-banyaknya. 
          Namun, selang beberapa hari, aku sedang merasa hampa. Ada perasaan membuang-buang waktu. Lebih banyak mudhoratnya jika buka ig lagi. Akhirnya, aku memutuskan untuk berhenti berpartisipasi dalam kegiatan 30haribercerita. Eittt, aku tidak benah-benar berhenti menulis selama 30 hari kok, hanya saja platformnya yang berbeda. Aku akan menulis di Blog atau sekadar menulis di jurnal pribadiku. 
         Jujur, sebenarnya aku lebih nyaman menulis di blog, atau ya di jurnal pribadilah paling tidak. Ada perasaan enggan mempublikasikan tulisan. semacam  khawatir kalau-kalau tulisan yang aku buat akan menyinggung perasaan orang lain. Akan membuat spekulasi-spekulasi aneh dari orang lain. Aku tidak ingin itu terjadi, sebab membuat orang lain suudzon terhadap diri sendiri adalah hal yang zolim. huh. Maafkan tingkahku kali ini ya. Aku butuh ruang untuk berbagi. Kali ini, biarkan aku menulis di zona nyamanku. Menulis untuk mereka yang mau mecari.

Salam,
Nail yang sedang harap-harap cemas menunggu sesuatu yang berharga.
Bismillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Letter For You

  A Letter For You It was finally happened! Lima tahun! Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengunggu ketidakpastian. Bukan  pula waktu yang sebentar bagi  mereka yang saling memiliki perasaan, tetapi berprinsip untuk saling membebaskan, tidak pacaran, tidak saling terikat. Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi seseorang untuk menahan diri dari godaan menanyakan kabar secara langsung, berinteraksi dengan dia yang kamu anggap spesial, dan yang pasti; menahan rindu yang tidak pernah mampu untuk diutarakan. *** Lima tahun yang lalu, kita dipertemukan pada kondisi serupa; berjuang demi meraih cita-cita. Hafidz yang mendapat nilai TO menabjubkan membuat teteh penasaran, dari situlah cerita kalian berawal, kekonyolan dan kecerobohan masa lalu yang menjadi syukur di masa sekarang. Sudah sunnatullahnya begitu, tetapi tetap saja lucu jika diingat wkwkk. Sejak saat itu, Nai dan teteh resmi saling bertukar cerita, tentang seseorang, tentang perasaan yang tidak dapat dij...
AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Waktu by Nailassirri Ariati      Waktu merupakan hal penting di dalam hidup ini, semua orang hidup menggunakan waktu. Tidak ada satu makhluk pun yang hidup  tanpa memerlu kan waktu. Jika pun ada, berarti ia telah mati bukan(?) kata orang, waktu adalah sebuah modal bagi setiap insan yang bernapas. Yah modal untuk berjuang menuju jalan-Nya. Banyak orang merugi akibat tak mampu mengelola modalnya dengan baik, termasuk aku.       Tulisan ini kubuat untuk merefleksikan diri tentang bagaimana seharusnya memanajemen waktu dengan arif. Kata Ustadz Adi Hidayat, banyak manusia yang merugi karena tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, waktunya habis untuk bermain gadget, nongkrong, melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan hal-hal lain yang tidak dibenarkan oleh ajaran agama.  Sungguh! orang-orang semacam ini akan merugi di akhirat. Lantas, bagaimana cara agar kita dapat menjadi orang yang mampu mengelola modal dengan baik? jawabannya ad...