Berhubung banyak
sekali yang bertanya tentang “Nail, kamu ke Aceh ngapain?” atau justru
mengeluarkan statement seperti “Nai, liburan jalan-jalan muluk. Enak banget.”
Dan pertanyaan-pertanyaan beserta statement serupa lainnya. Baiklah, di tulisan
ini aku tidak akan bercerita macam-macam. Di sini aku hanya ingin berbagi
tentang apa yang aku lakukan di Aceh, lebih tepatnya Sabang sih, dan bagaimana
aku bisa sampai di sana apakah gratis atau bayar. So, bagi kalian yang
tertarik, silakan dibaca sampai akhir. Namun, bagi kalian yang gak tertarik.
Boleh tungguin videonya di youtube (wkwkwkkwk kek punya aja).
Oke, Aku ke Aceh memiliki misi dan
tujuan utama yaitu untuk mengikuti pengabdian masyarakat (dengan bonus
jalan-jalan) di Sabang, letak pastinya di desa Keunekai. Nah, program tersebut
diselenggarakan oleh @iyale.insitute (kalau kalian kepo itu apaan, kalian bisa
kepoin langsung di ignya iyale.institute,
mumpung mereka lagi buka ekspedisi lagi guys).
Gimana sih
caranya aku bisa ikut programnya iyale atau ekspedisi gitu? Pertama, tunggu
mereka ngadain ekspedisi dulu. Setelah ada pembukaan pendaftaran, nanti kamu
akan diarahkan untuk mengisi beberapa pertanyaan dan mengisi beberapa data diri
serta alasan mengapa mau ikut program ersebut. Kedua, setelah melakukan
pendaftaran dn sudah bayar biaya pendaftaran (ini tergantung kamu daftar di
gelombang berapa), nanti kamu akan mendapatkan emai yang berisi tugas tugas
seperti membuat CV, essay, dan program yang kamu ajuin. Nah untuk pembuatan
program itu sendiri, nanti di sesuaikan dengan divisi yang kamu pilih. Waktu
itu aku milihnya kesehatan karena memang aku kuliahnya di bidang kesehatan.
Jadi, alhamdulillah punya basic meskipun gak banyak dan harus belajar lagi.
Ada berapa
tahapan seleksi?
Ada dua tahapan seleksi, seleksi pertama berkas, seleksi kedua adalah
wawancara. Nah biasanya banyak yang kecewa gagal di tahap wawancara, karena
tinggal selangkah lagi. Mereka akan merealisasikan mimpi ikut ekspedisi
huehehehee. Jadi, harus benar-benar dipersiapkan dan coba menerka nerka
pertanyaan apa yang akan ditanyakan.
Emang divisinya
ada apa aja?
Divisi yang ditawarkan ada empat; pendidikan, kesehatan, sosial lingkungan, dan
ekonomi & pariwisata. Kamu boleh milih divisi apa saja asalkan kamu mampu
dan memiliki basic di bidang itu.
Setiap divisi,
berapa orang yang akan lolos? Untuk setiap divisi akan berisi 4
peserta. Itu pure peserta, tidak ditambah dengan panitia.
Di sana ngapain
aja?
Nanti, kamu akan melaksanakan program-program yang kamu rancang. Namun, program
yang dilaksanakan harus dirundingkan dulu dengan teman satu divisi. Jadi,
program yang akan dilaksanakan itu sesuai dengan kesepakatan divisi beserta
kondisi dari desa tersebut. Sifat programnya tidak saklek. Maksudnya gimana?
Program yang dilaksanakan bisa ditambah atau diganti sesuai dengan kondisi
ketika di lapangan. Kesimpulannya, semua program diserahkan kepada peserta yang lolos
seleksi, panitia hanya sebagai fasilitator dan program apa saja yang ingin
dilaksanakan masih dapat berubah sesuai kondisi di desa. Menyenangkan bukan?
Programnya Bayar
engga? Kalau
aku, alhamdulillah dapat program yang gratis, jadi tiket pesawat pp dari
jakarta aceh beserta transportasi ketika di sana, penginapan, makan, dan biaya
program dibayarin sama pihak iyalenya. Jadi, kasarannya, aku bayar untuk tiket
pesawat banjarmasin-jakarta atau jkt-bjm. Menurutku, worth it banget sih, dan
kalau dipikir pikir. Jika aku mengeluarkan biaya sendiri, akan menghabiskan
belasan juta kalik ya.
Namun, ada juga program yang memang self
funded atau bayar sendiri. Nah, untuk yang self funded ini tetap mengikuti alur
pendaftaran seperti anak-anak fully funded. Jadi gak bisa, kamu tiba tiba
bayar, terus ikut program. Tidak semudah itu ferguso.
Mungkin sekian dulu
penjelasan dariku. Semoga ada manfaat dan bisa menginspirasi kalian semua buat
ikutan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Kalau ada pertanyaan-pertanyaan lagi,
silakan tulis dikolom komentar. In syaa Allah akan kujawab. Selamat menebar
manfaat!
Komentar
Posting Komentar