Tulisan ini diketik dalam perasaan fimacehsick.
Sebelumnya Terima kasih banyak kepada kalian, FIM Aceh yang sudah menerima Nail
dan kak Yugas dengan sebaik-baik penerimaan. Jujur, sejak memutuskan extend di
Aceh, Nail bingung mau nginep di mana, terlebih tidak punya kenalan dan
keluarga di sana. Qodarullah, Alhamdulillah banget Allah kasih nikmat tiada
tara. Ternyata Nail masih punya saudara satu inang Bunda dan Pak E.
Alhamdulillah banget, gak nyangka akan bersilaturahmi dengan kalian, Bang
nasar, Oya, karina, kak Ade, riska, gebi, Bang Fachrizal, kak Mita.
Terima kasih banyak telah membantu kami yang butah arah
dan tujuan. Bersyukur banget memiliki keluarga kunang-kunang, meskipun belum
pernah kenal sebelumnya. Namun, bertemu dengan mereka seperti berjumpa teman
lama.
Kepada Bang Nasar yang hari itu memulai percakapan
terlebih dahulu karena Nail si anak tengik ini telah diamanahkan oleh kak Tiara
wkwkk. Bang Nasar adalah tipe orang yang nemawarkan bantuan terlebih dahulu
tanpa harus dipinta, tipikal orang gercep dan paham situasi mahasiswa-mahasiswa
pemadam kelaparan semacam kami hahaha. Tanpa menunggu waktu lama, abang
menawarkan bantuan penginapan di dua rumah anak FIM yang bersedia menampung
Nail dan Bang Yugas. Saat itu juga, Nail
terharu karena tidak pernah menyangka bahwa ikatan keluarga kunang-kunang akan
seerat ini, akan setulus ini :”). Padahal kita belum pernah bertemu, sama
sekali. Jangankan ketemu, chat aja baru hari itu. Selain itu, yang Nail amati
selama di Aceh, kak Nasar adalah dipikal pembaca, baik itu pembaca situasi, kondisi, maupun sejarah
wwkwkk. Hampir semua titik wisata yang kami kunjungi diceritakan secara tuntas
oleh kak Nasar! Such as an honour having guide like u, gratis lagi wkwkkwkk…
Pengetahuan yang luas dipadu dengan publik speaking yang luar biasa membuat Bang
Nasar terlihat seperti tour guide
beneran. Hahah becanda kak. So, selama
di Atjeh, kami tidak hanya menyaksikan peninggalan-peninggalan bersejarah
berupa benda, tetapi diiringi informasi-informasi yang membuat otakku sedikit
bekerja! Setidaknya begitu. Terus, menurutku, Bang Nasar adalah sosok yang
inspiratif, cerdas dan katanya duta pariwisata. Cocoklah sudah dinobatkan
sebagai kader gubernur atjceh wkwkkwk… anyway, semoga skripsinya dimudahkan
kak!
Kepada Karina, si driver setiaku. Ia adalah orang yang
menjemputku di hotel serambi mekah Aceh bersama bang Nasar. Dalam kondisi
panasnya terik matahari, berulang kali Karin Memohon maaf karena tidak membawa
helm atau sejenisnya wkwkkwk. Karina adalah tipikal gadis Aceh yang sangat baik
:”. Sungguh, karina adalah perempuan baik dan memiliki tutur kata yang sopan.
Btw, saat kita ketemu, kita langsung memutuskan untuk jalan-jalan sebab sayang
sekali jika tidak memanfaatkan waktu dengan efisien. Hari itu, aku, Karina, dan
Bang Nasar langsung tancap gas main wkwkkwk. Namun, sebelumnya, kami ke tempat
Oya terlebih dahulu untuk meletakkan barang, menunggu bang Yugas & bang
Rizal dan sholat dhuhur. Tidak butuh waktu lama, kami berlima memutuskan main
ke perkebunan kurma. Iya berlima, karena Oya si adek cantik harus ke TVRI. Waktu
bersiap dan menunggu bang Yugas bersama Bang Rizal (lagi) meletakkan barang. Aku
pergi ke tempat Karina. Niat awal buat ngelaundry pakaian, ujung-ujungnya dikasi
makan hehhe. Jujur Kar, udangnya enak banget. Secara, aku suka banget dengan
seafood. :3 review jujur yaaa,,, Udangnya Nagih banget coooy! Aku HAMPIR mau
nambah, tapi tau diri lah ya. Udah gratis, minta tambah pula, kan malu wkwkkwk.
Oke lanjut, ada pengalaman menarik bersama karina ketika kami berkendara
bersama. Tanpa memperhatikan tata cara mengemudi dan mengenakan helm dengan
benar, kami langung terjun ke jalanan Alhasil terjadilah insiden ngakak
sepanjang jalan di Aceh yang pernah kulalui. Helmnya melompat dari kepala
Karina wwkkwkwk, asli lucu banget, tapi kasiaaan sih. Gak papa ya kar kamu aku
ketawain wkwkk.Kar, makasih banyak ya hari itu. You made my day! Padahal capek,
tapi seneng hahaha.. Terus, karina adalah tipikal orang yang tidak bisa makan
atau sekadar melihat tentakel cumi wkwkk. Sebagai bukti nyata, waktu kami pergi
ke RM mie aceh, karina langsung menjauh dari kursiku, karena aku pesen mie aceh
cumi wkwkkwk dan keesokan harinya ia benar-benar gak enak badan. Ya Allah, dosa
gak sih bikin anak orang sakit? ._. sekian dulu ya Kar, nanti kepanjangan hehe
Kepada Oya, anak FIM yang sungguh sungguh cantik. Oya
adalah seseorang yang bekerja sebagai penyiar di salah satu televisi, yaitu
TVRI. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Oya, anak cerdas dengan
pengetahuan berlimpah karena setiap hari selalu upgrade ilmu. Dengan kemampuan
publik speaking serta keskeptisan tingkat tinggi membuatnya berhasil menjadi
pribadi yang tidak hanya cantik namun cerdas juga inspiratif. Bayangkan, diumur
yang masih muda, ia sudah sering mendapatkan kesempatan untuk berjumpa maupun
berinteraksi dengan petinggi petinggi negara termasuk pak Jokowi. Selain itu,
Oya adalah anak yang berbakti, pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menjemur
baju dan sebagainya dilakukan oleh Oya dengan baik. Lalu, hal menarik lainnya
dari Oya adalah fokus pada apa yang ia kerjakan. Ia juga tipikal pendengar
serta penyimak yang baik. Oya juga gemar mendengarkan motivasi-motivasi semacam
TED, tapi aku lupa namanya apa wkwkwk. Sungguh, Oya adalah pengejawantahan
perempuan sempurna. Namun, dibalik semua kesempurnaan yang ada, Oya tetaplah
manusia biasa yang terkadang khilaf untuk merasakan sedikit kegalauan tentang “perasaan”
wkwkkwk. Oya, terima kasih banyak atas kesediaannya untuk menampungku selama
beberapa hari, terima kasih karena telah bersedia mebagi kasur, cerita,
motivasi, dan segala sesuatunya denganku. Kapan-kapan main ke banjarmasin ya,
gantian Oya yang tidur di kamarku. Salam buat Bunda, ayah, beserta
saudara-saudaranya… Terima kasih Oya <3
Kepada Kak Ade yang waktu itu menemaniku jalan-jalan ke
kebun kurma. Kak Ade terlihat pendiam tetapi aku yakin, kalau sudah ngumpul
dengan FIM Aceh, aslinya akan keluar hueuee. Ada satu hal yang sangat aku ingat
ketika melakukan perjalanan mengelilingi aceh bersama kak Ade, Beliau orang
baik, mau ngasih mukena yang lebih proper untuk dipakai buat Nail :”) semacam
terharu gimana gituuu, dan beliau juga yang ngasih jarum pentulnya buat Nail.
Sedetail ini ya nail? Wkwkkwk… Kak Ade ini adalah orang yang selalu tersenyum,
senyumnya manis pulak, alama wkwkwk… Berdasarkan joks yang Nail tangkap, kakak
sedaang mempersiapkan diri untuk melanjutkan kehidupan bersama seseorang
wkwkwkk jangan lupa undangannya ya kak, meskipun orangnya gak datang kalik aja
doanya tetap berkontribusi untuk kebahagiaan kakak wkwkkwk… makasih ya kaaak,
udah mau nemenin kamiiii <3
Kepada Riska si cantik beserta manis-manisnyaa. Harusnya
kita seangkatan, tapi ya gitu deh hahha… Waktu di tempat Karina, kita sempet
berbincang-bincang tentang Sabang, pulo Nasi, Pulau Breuh dan saling mmeberikan
feedback tentang program-program kepemudaan. Meskipun tidak lama, setidaknya
perbincangan kita cukup bermakna. O iya, kamu sempet bilang akan berkunjung ke
tempat temanmu yang ada di Samarinda, semoga kesampaian ya, dan semoga bisa
main ke Banjarmasin. Makasih ya, udah mau nemenin dan berdiskusi bersama <3
Kepada Gebi, si kecil tapi tidak kecil. Anak cantik yang
doyan dandan, koleksi liptin, lipstick serta peralatan tancapnya udah lumayan
memadai dibandingkan saya yang tidak memiliki apa-apa wkwkkwk. Gebi adalah anak
yang mengenakan cincin di jari manis, sempat dikira sudah m*nik*h wkwkkwk. Anaknya
lincah, ceriwis juga, dan mudah bergaul. Susunan giginya 12 (1 di depan
menandakan gigi di bagian rahang atas sebekah kanan) atau 21 (2 di depan
menandakan gigi rahang atas bagian kiri) gitu, sedikit anomali, tapi memberikan
kesan manis ketika tersenyum. Azek. Btw, Makasih banyak ya geb, udah mau
nemenin jalan-jalan selama di Aceh, jangan lupa, kalau ke Banjarmasin, berkabar
ya, biar bisa dijamu juga. <3
Kepada Bang Rizal, yang sangat baik kata kak Yugas, tapi
emang baik beneran sih. Buktinya, kami diajak main ke perkebunan kurma, terus
dibayarin tiket masuk ke museum aceh, terus disuruh makan gratis di rumahnya. LALU,
di suruh tidur di kasurnya wkwkwkk jangan salah paham dulu. Jadi, kronologinya
begini, setelah makan di tempat Bang Rizal, perasaan ngantuk dan lelah itu
muncul tiba-tiba. Tanpa harus dipinta doi sudah paham duluan bahwa makhluk
kecil ini sedang butuh istirahat. Akhirnya aku, gebi, dan karina dipersilakan
untuk menempati kamar beserta kasur, dan menikmati kipas anginnya wkwkwk. Seriously,
It was helping me a LOT. Selain itu, Bang Rizal juga orang yang sangat andal
dalam dunia fotografi, beliau mampu mengambil angel yang pas dan sesuai hahaha
ditambah lagi, akan ada beberapa foto bonus berupa paparazi yang tertangkap
oleh kamera hapenya. Terima kasih banyak Bang. Sudah menyediakan waktu, tenaga,
dan jasanya buat kami. Semoga skripsinya dipermudah dan segera berhenti di
pelabuhan yang tepat, jangan ditikung lagi ya Bang hahhaa
Kepada Mita/ Kak Mita, kami hanya bertemu sesaat sebelum
masuk ke ruang tunggu. Dalam waktu dan tempo yang sesingkat-singkatnya, kami
berjabat tangan dan ia sempat memberikan kopi arabika khas Aceh. Banyak yang
tidak kutahu tentang kak Mita, semoga kelak bisa dipertemukan kembali, terima
kasih kak, telah bersedia membawakan bingkisan serta menyempatkan waktu di detik-detik
kepulangan kami.
Kepada kalian semua, Nail sangat berterima kasih karena
telah dijamu dengan sebaik-baiknya. Banyak hal yang tidak dapat ditulisakan
satu persatu. Intinya, Nail sangat bersyukur memiliki keluarga seperti kalian.
Semoga, kelak, kita bisa dipertemukan kembali.
Terima kasih
Nail yang sedang merindukan kalian <3
Komentar
Posting Komentar