Langsung ke konten utama

frekuensi

Beberapa waktu ini, frekuensiku hands on dengan sosial media benar-benar meningkat. Setelah aku chek daily activity that i had spent on instagram benar-benar mengerikan. Seriously. it was Horrible... 6 hours more in a day!... oh God! what on earth i have been done. pantas saja aku merasa sangat terganggu dengan hal itu, kefokusanku tidak bertahan lama. Sebentar-sebentar mau bka DM untuk memastikan pelanggan baruku sudah menulis data atau belum, jika sudah, aku akan segera mencari tahu ongkir yang dibutuhkan. Ya Ampuun, serius yaaa, baru memeliki pelanggan yang jumlahnya masih 40-50 han saja sudah keder, apalagi ratusan. Memang ya, Allah tuh tahu kesanggupan hamba-Nya dalam melayani pelanggan. sesungguhnya, aku menulis saat ini hanya untuk menghilangkan penaaat. Sungguh, mingggu ini benar-benar melelahkan. mata, hati, pikiran, dan perasaan. semuanyaterasa cape, hingga aku mempertanyakan kembali niatku menjual karyaku, sudahkah karena Allah, atau cuman buat pencitraan saja? 
     Sepertinya, beberapa hari kedepan, saya akan menghilang dari sosial media. jika kalian membutuhkan apa-apa silakan hubungi email saya. sekian dan terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
 Hidup yang terus berjalan Gak kerasa banget, hampir 6 tahun aku menempuh pendidikan. Rasanya seperti baru kemarin aku masuk kuliah. Sejauh ini, aku sangat menikmati hidupku yang kata orang orang sudah seharusnya memiliki partner.  But, im still single without someone special until right away.  I just love to grow with myself, dan sampai saat ini, kayaknya terlalu nyaman dengan hidup sendiri. Bahaya juga sih hahahaa Hidup tanpa memiliki pacar, memiliki gebetan, atau bahkan seseorang dengan komitmen saling menunggu. i dont have those things. Setiap kali ada yang mengajakku untuk "berkomitmen" sembari menunggu masa studiku selesai, aku selalu menolaknya karena merasa "untuk apa?" aku gak mau terikat. Bagiku, berkomitmen sama halnya dengan pacaran secara halus huee. Sedangkan pacaran adalah sebuah hal yang bertentangan dengan value serta prinsip yang aku pegang. Jadi, aku selalu bilang. "Mohon maaf, untuk saat ini aku tidak mau terikat dengan siapapun. Tidak mau d...