Gadis itu teralih dengan hal-hal superfisial. Katanya, ada kawan karib yang telah berubah. Hatinya pilu melihat perubahan itu. Ditanyanya dengan halus kawan itu
"Kau kenapa? Seperti ada yang salah denganmu? Kau lebih pendiam, dan tak ingin berbicara lebih lama denganku. Ada apa sebenarnya?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya lelah."
Gadis itu terdiam mendengar jawaban kawannya. Merasa ada yang salah.
Semakin lama, ia semakin merasa kawannya tak lagi sama. Ada jarak di antara mereka. Gadis itu lelah dengan racun yang masuk secara intervena ia merasa saatnya menjaga jarak. Biarkan saja apa yang terjadi padanya menjadikannya sebagai pelajaran, bahwa sesayang apapun kau pada kawan. Ingatlah, sayang itu tidak boleh melebihi sayangmu kepada Allah.
Mungkin Allah sedang cemburu, karena hati gadis itu sudah terpaut erat dengan sahabatnya.
Ah sudahlah, tak payah memikirkan hal yang di luar nalar. Hanya membuat lelah hati dan pikiran. Lebih baik kau perbaiki diri sendiri dan pergi mengaji, tak payar repot memikirkan prasangka oranglain terhadapmu. Kalaupun ada yang salah padamu, silakan evaluasi diri sendiri lalu pergi dari pada memancing emosi, lebih baik kau mawasi diri sendiri. Bertakwalah kepada Allah, Tuhan semesta Allah.
Sungguh, di dunia ini tidak ada yang abadi termasuk perkara hati.
"Kau kenapa? Seperti ada yang salah denganmu? Kau lebih pendiam, dan tak ingin berbicara lebih lama denganku. Ada apa sebenarnya?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya lelah."
Gadis itu terdiam mendengar jawaban kawannya. Merasa ada yang salah.
Semakin lama, ia semakin merasa kawannya tak lagi sama. Ada jarak di antara mereka. Gadis itu lelah dengan racun yang masuk secara intervena ia merasa saatnya menjaga jarak. Biarkan saja apa yang terjadi padanya menjadikannya sebagai pelajaran, bahwa sesayang apapun kau pada kawan. Ingatlah, sayang itu tidak boleh melebihi sayangmu kepada Allah.
Mungkin Allah sedang cemburu, karena hati gadis itu sudah terpaut erat dengan sahabatnya.
Ah sudahlah, tak payah memikirkan hal yang di luar nalar. Hanya membuat lelah hati dan pikiran. Lebih baik kau perbaiki diri sendiri dan pergi mengaji, tak payar repot memikirkan prasangka oranglain terhadapmu. Kalaupun ada yang salah padamu, silakan evaluasi diri sendiri lalu pergi dari pada memancing emosi, lebih baik kau mawasi diri sendiri. Bertakwalah kepada Allah, Tuhan semesta Allah.
Sungguh, di dunia ini tidak ada yang abadi termasuk perkara hati.
Komentar
Posting Komentar