Langsung ke konten utama
                                                       Hari Yang Luar Biasa Untuk Kamu yang Mempercayainya
                                          
         Dunia tanpa islam adalah dunia tanpa kedamaian. Islam tanpa amalan adalah kehampaan. Amalan tanpa iman adalah kegelapan.
        Berawal dari kegemaran membaca sebuah buku, aku dapat mengutip kata-kata di atas. Kata-kata itu adalah kata-kata yang membuatku 'sedikit' memahami keberadaan islam yang sesungguhnya. yah, meski hanya sedikit aku yakin melalui kata-kata itu aku akan membuka diri untuk menemukan kenyataan dan fakta fakta yang sebenarnya terjadi pada agama kebanggaanku. Tak kusangka, kali ini aku benar-benar merasakan spirit baru yang lahir dalam diriku. Rasa memiliki sekaligus bangga mengalir deras disetiap hembusan nafas ber tittle syukur yang merangkulku. Aku begitu takjub dengan pemaparan yang dituliskan  penulis buku "Bulan Terbelah di Langit America" ini. Aku benar-benar mengaguminya untuk yang kesekian kali. Malam ini adalah saksi, bahawa mba Hanum Salsabiela Rais dan pak Rangga Almahendra adalah penulis yang menjadi daftar penulis idolaku. Oia, jujur aku bingung mau memanggil mba Hanum, dengan sebutan mba atau ibu, entahlah yang jelas aku mengidolakannya. Tak penting bagiku untuk menyebutnya mba atau ibu yang jelas aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan tulisan-tuliannya yang begitu menginspirasi umat muslim agar selalu berkaca dan belajar pada sejarah.
              Aku sempat merasa malu ketika membaca buku ini, khususnya pada bagian 'Azima dan Hanum' berbincang di kamar. Dan di situ pula Azima mengakui perjuangannya mempertahankan hijabnya. Tak disangka, rambut pirang yang begitu indah dan menawan, ternyata hanya cover untuk menutupi identitasnya sebagai muslim yang tergolong minoritas. Azima merasa mengkhianati dirinya yang melepaskan hijabnya setelah suaminya (abe/ Ibrahim) meninggal dunia. 
    "Coba kau perhatikan hanum"
    Kelihatannya biasa saja, ternyata Azima selalu menggunakan turtleneck untuk menutupi auratnya, tak disangka , selama ini ia menggunakan rambut palsu untuk menutupi rambut aslinya. Ia memiliki alasan kuat untuk melakukan hal itu, ia merasa tertekan setelah WTC runtuh ditabrak sang baja bersayap. Suaminya meninggal dunia dan ibunya adalah seorang yang religius yang tak pernah rela anak semata wayangnya menjadi mu'alaf. Selain itu ibunya juga mengidap penyakit Almaheizer yang membuat ibunya selalu lupa dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi kecuali peristiwa-peristiwa yang sangat penting, misanya ketika Azima atau Julia masuk Islam dan menikah dengan Abe. Hal itu sangat ditentang oleh ibunya, Di tambah lagi, dengan kematian sang ayah, yang membuat ibunya semakin membenci islam. Ibunya sangat tidak senang ketika Azima mengenakan hijab. dan hal inilah yang ditakutkan oleh Azima, membuat orang tersayangnya kecewa lagi. Oleh sebab itu Azima memutuskan untuk menutup auratnya dengan rambut palsu.
                    Merinding rasanya mengetahui saudara muslim yang berada di luar sana mempertaruhkan hijabnya vs ibu kandung yang bersedia mati demi melahirkannya. Beruntung sekali aku memiliki kedua orang tua yang tidak bersebrangan keyakinan. Berkat buku ini aku semakin yakin untuk terus mengenakan hijab. dan melalui buki ini juga aku wajib untuk merasa bersyukur atas segala nikmat yang Dia berikan. 
                        Oia, hari ini pula aku baru menyelesaikan bacaanku ttg buku ini, bukunya sangat menarik dan waji untuk di baca, maaf tidak bisa memaparkan lebih luas mengenai novel ini, karena aku yakin. Kalian akan memilki imaginasi yang luar biasa ketika membaca novel ini secara keseluruhan, aku hanya ingin memaparkan kekagumanku kepada wanita yang berhijab. Sungguh, banyak sekali hal-hal yang luar biasa yang bisa kamu temukan di novel ini. so don't worry to read it!
                   Adalagi satu hal yang aku suka dari hari ini, berkat buku ini, mentionku dibales loh sma mba Hanum. Duh rasanya seneng banget di replay sama idol :D hehehhee
selamat membaca ckawan. Dijamin buki ini membangkitkan semangat kalian untuk terus ingin tahu dan ingin membaca apa yang ingin kamu baca. BOOK LOVERS selamat membaca ya :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Letter For You

  A Letter For You It was finally happened! Lima tahun! Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengunggu ketidakpastian. Bukan  pula waktu yang sebentar bagi  mereka yang saling memiliki perasaan, tetapi berprinsip untuk saling membebaskan, tidak pacaran, tidak saling terikat. Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi seseorang untuk menahan diri dari godaan menanyakan kabar secara langsung, berinteraksi dengan dia yang kamu anggap spesial, dan yang pasti; menahan rindu yang tidak pernah mampu untuk diutarakan. *** Lima tahun yang lalu, kita dipertemukan pada kondisi serupa; berjuang demi meraih cita-cita. Hafidz yang mendapat nilai TO menabjubkan membuat teteh penasaran, dari situlah cerita kalian berawal, kekonyolan dan kecerobohan masa lalu yang menjadi syukur di masa sekarang. Sudah sunnatullahnya begitu, tetapi tetap saja lucu jika diingat wkwkk. Sejak saat itu, Nai dan teteh resmi saling bertukar cerita, tentang seseorang, tentang perasaan yang tidak dapat dij...
AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Waktu by Nailassirri Ariati      Waktu merupakan hal penting di dalam hidup ini, semua orang hidup menggunakan waktu. Tidak ada satu makhluk pun yang hidup  tanpa memerlu kan waktu. Jika pun ada, berarti ia telah mati bukan(?) kata orang, waktu adalah sebuah modal bagi setiap insan yang bernapas. Yah modal untuk berjuang menuju jalan-Nya. Banyak orang merugi akibat tak mampu mengelola modalnya dengan baik, termasuk aku.       Tulisan ini kubuat untuk merefleksikan diri tentang bagaimana seharusnya memanajemen waktu dengan arif. Kata Ustadz Adi Hidayat, banyak manusia yang merugi karena tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, waktunya habis untuk bermain gadget, nongkrong, melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan hal-hal lain yang tidak dibenarkan oleh ajaran agama.  Sungguh! orang-orang semacam ini akan merugi di akhirat. Lantas, bagaimana cara agar kita dapat menjadi orang yang mampu mengelola modal dengan baik? jawabannya ad...