Langsung ke konten utama

MENANGIS

Ada banyak hal yang ingin diutarakan, namun nyatanya saya tidak mampu
Ada banyak hal yang ingin saya lakukan, namun nyatanya saya tidak mampu
Ada banyak hal yang ingin saya selesaikan, namun nyatanya saya tidak mampu
Ada banyak hal yang ingin saya suarakan, namun nyatanya saya hanya diam

Ada sekelumit rasa yang tidak saya mengerti.
Ada perasaan hampa yang tiba-tiba datang ke dalam tubuh ini,
Ada sekelumit rasa yang membuat saya merintih dan lagi-lagi tertatih.

sukmaku sedang terluka,
oleh siapa?
tak ada yang sedang memaki,
tak ada yang sedang mencaci,

Aku tidak mengerti,
mengapa beberapa hari ini aku selalu mempertanyakan mengenai sebuah entitas diri.
sebuah pertanyaan tentang kehidupan?
Sebuah pertanyaan tentang kebermanfatan.

aku tidak sanggup,
niatku telah berubah haluan.
Aku lelah, aku kalah!
Aku mangkir dari hasrat dunia.
ya Allah, aku lemah, izinkan aku menangis!
Sekali lagi.

Aku merindukan tangisan-tangisan kecil di sepertiga malamku,
Aku merindukan saat-saat bercengkrama bersama kalam-Mu.
Aku merindukan semua perbuatan yang selalu mendekatkanku kepada-Mu.

Lagi- lagi aku menangisi diriku yang tidak bisa menangis karena-Mu.
Dosa apa yang membuatku tak bisa menangis senikmat dulu.
Prioritas apa yang telah mengubahku?

Ya Allah...
Aku ingin khusu' mengangis di atas hamparan sajadah lagi.
Aku ingin brcengkrama seperti dahulu.

Ya Rob...
Izinkan aku ingin menangis.
Berkali-kali lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWKWARD FEELING Gak kerasa banget, usiaku sudah menginjak seperempat abad. Rasanya masih gak percaya, aku sudah berjalan selama ini. Ada berbagai macam perasaan yang sudah pernah dirasakan. Kepuasan, kesenangan, kesedihan, kecewa, dan kehilangan.  Sejauh aku melangkah, aku baru menyadari satu hal bahwa aku tidak pernah benar-benar menyelesaikannya degan tuntas. Mengembangkan bakat menulis, ketika udah menang dan masuk nominasi beberapa kali, aku merasa cukup. Puas. Dulu juga gitu, ketika aku belajar persiapan SBMPTN, nilai tryoutku sempat masuk ke nilai tertinggi pertama, setelah mencapai itu, semangat belajarku menurun dan rankingnya jatuh. Untungnya ada pak Anggi, yang ngeboost semangatku buat bangkit lagi. Pun dengan dunia kreativitas, ketika aku merasa cukup puas dengan hasil editingku, ya sudah. Cukup sampai di sana.  Pun dengan menghafal Qur'an, udah hafal beberapa juz, eh melempem. Akhirnya, sekarang hafalan Qur'annya tertinggal kepingan kepingan semata. Sebenarnya, ada...
Tulisan random malam ini Beberapa waktu ini, aku ngelihat story orang-orang yang dulu menyatakan serius ingin menikahiku, atau laki-laki yang dulu pernah mencoba mendekatiku. Satu per satu dari mereka mulai menemukan seseorang yang membuatnya merasa utuh. Seneng sekaligus menjawab pertanyaanku dulu sih. Apakah mungkin? ada orang yang mau bertahan, menungguku tanpa sebuah kepastian sampai akhirnya aku benar-benar menyelesaikan pendidikanku lalu mengiyakan dia untuk mengetuk pintu orangtuaku. Apakah mungkin, ada orang yang sesabar itu, menunggu aku yang bisa saja ditunggu orang lain juga? Aku tidak terlalu yakin dengan itu. Aku tidak pernah mengiyakan orang-orang yang datang untuk serius sebab pendidikanku masih berlangsung. Pun tidak pernah mau agar dia menungguku hingga selesai. Rasanya, ucapan bersedia ditunggu akan membuatku terikat, tidak bebas dengan ikatan yang Allah tidak suka. Orang orang sering menyebutnya sebagai komitmen. Huh, ada ada saja. Menurutku, kata komitmen sama saja ...